Selasa, 26 November 2013

Friend Zone, Dangerous Zone!




Ada gak nih yang pernah atau lagi kejebak di zona friend-zoned?
Pasti ada. 

Sebelum ngoceh lebih jauh, gw mau jelasin dulu apa itu Friend-zoned.
Menurut gw sendiri, Friend-zoned adalah sebuah situasi/keadaan dimana ada sepasang cowok dan cewek yang berteman, namun ada salah satu pihak yang berharap lebih dari sekedar pertemanan. Sedangkan pihak yang satunya udah nyaman sama pertemanan yang dijalanin selama ini.

Banyak tanda-tanda dimana kalian udah berada di lingkaran friend-zone. Oke, mungkin yang bakal gw jabarin lebih mengarah buat cewek ya..



Kayak contohnya, ketika kalian berdua lagi berhadapan/ga sengaja ketemu sama temen-temennya si dia, pastinya kan kalian diledekin tuh, kayak "ciyeee siapa lo nih?" atau "asiiiik yang gebetannya baru, abis ini kita makan tumpeng!"
Apa sih yang lo harepin dari reaksinya dia? "Oh, ini dia calon ibu dari anak-anak aku" , "dia cinta pertama aku" , tapi in fact, dengan tegas dia bilang "bukan, bukan, enak aja! ini temen gw nih!" (sambil tangannya dadah-dadah kayak adegan melambaikan tangan ke kamera karena gak kuat) atau dia cuma nyebutin nama kamu dengan masang tampang poker face.

tanda lainnya, dia gak penasaran dengan hidup lo.
Cowok/cewek yang ada 'feeling' sama lo, pasti pengen tahu semua kabar tentang lo melebihi sahabat lo sendiri. Mulai dari aktivitias sehari-hari, sampai hal pribadi. For example dia kepo banget shampo apa yang lo pake, lo potong kuku berapa hari sekali, pakaian dalam apa yang jadi favorit lo (oke, kalo ini udah kejauhan). Karena itu, kalo si doi ga mau tahu lebih dalam tentang everything's on you, itu tandanya dia cuma pengen temenan aja. 

Setelah sekian lama lo ngerasa deket sama dia, aktivitas yang kalian lakuin cuma chatting, sms, chatting, sms. Gituuu terus. Jalan bareng mungkin iya. Lebih tepatnya, jalan bareng temen-temennya yang seabrek. Dan parahnya, dia sering curhat tentang cewek cantik di kelasnya, cewek cantik di deket rumahnya, pokoknya semua hal tentang dia. Boro-boro nanyain lo, perhatian sedikitpun aja enggak. Ini tanda dimana lo harus mulai bangkit dari alam sadar(baca: menerima kenyataan) bahwa dia gak mau menjalani hubungan yang lebih dari pertemanan.

"Oke oke ve, sekarang gw ngerti. Terus apa nih tips aman biar gw gak kejebak di zona friend-zoned?"

Kalo ini nih, menurut gw aja ya. Karena gw udah berpengalaman soal hal begini dari tahun 1980. *digebukin massa*

Hindarin curhatan-curhatannya dia.
dengan lo yang sering nanggepin dia, ngasih saran, mendukung dan sebagainya, lo punya harapan kalo dia bakalan nyaman dan dia bakalan naksir sama lo. Lebih baik tinggalin jauh-jauh niat itu, kalo bisa hapus, masukin ke recycle bin, terus diapus juga dari recycle bin-nya.Karena umumnya seseorang yang membutuhkan tempat curhat hanya sebagai pelarian sementara, bukan permanen.

You should be open about your feelings.
Kalo mendem perasaan, lama-kelamaan pasti sakit sendiri dan bikin galau berkepanjangan. Cobalah untuk terus terang sama si doi tentang apa yang lo rasain. Kalo ga berani, jangan terburu-buru. Siapin diri kamu, siapin hati kamu juga. Maksud dari siapin hati disini adalah siap-siap aja seneng karena mungkin dia punya perasaan yang sama, atau siap-siap patah hati karena dia bener-bener gak tertarik sama kamu.

Kalo emang kenyataannya lo dan dia gak bisa pacaran, anggep aja kalo lo punya sahabat yang keren dan asyik, daripada harus susah payah narik perhatiannya. Mungkin memang yang terbaik adalah menjadi sahabat, gak buruk juga kan? 

However, omongan gak segampang yang dilakukan. Semua ada di tangan lo sendiri guys. Semangat and have a nice day! :)

2 komentar:

  1. terkadang si cewek emg pengen lebih dan terlalu peka, pdhl si cowok cuma nyaman di friend-zoned <== curhat

    BalasHapus